Pages

Friday, May 29, 2020

Alasan Aku Blogging?

Aku gak akan freestyle dengan gaya bahasa Tuanku, hamba aka. idiot lainnya. Aku hanya pingin nulis aja.

Dulu aku sapa pengunjung blogku dengan Hai, Halo, nabila chafa love yellow sweet atau hal menjijikan lainnya. Karena lambat laun aku semakin tidak peduli atau bahkan lupa memulainya dengan kalimat macam apa lagi. Sangking terlalu lama berada di dalam zona blogging dengan alamat : nabilachafa.blogspot.com. 

Iya. Masih memakai domain gratisan untuk menggunakannya, karena entahlah dengan berbagai alasan dan pertimbangan. 

Oke, sebenarnya aku memberi pertanyaan ini karena hal ini yang masih dan akan terus aku lakukan. Selalu harus berlandaskan rumusan masalah: WHY. Kayak kebiasaanku buat journaling setiap hari. Apa yang aku lakukan. Meskipun ya, so-so banget idup kita ini. Tapi sebagai alumnus ilmu sejarah journaling itu penting. Sebagai pencatatan pada kertas apa yang kita lakukan pada detik lalu, di tanggal lalu, bulan lalu, bahkan taun lalu. Maka ketika kita ceritakan pada anak cucu kita kelak, kita punya aset berupa kronologi yang jelas. Ok, lupakan. Bukan itu yang sedang dibahas memang. Haha, disclaimer yang sungguh berat sebagai awalan. 

Dalam pemutusan hidup memang perlu ditanyakan lagi. Tentang alasan. Alasan kamu melakukan ini. Alasan dia melakukan itu. Alasan dia berpikir ini. Atau alasan lainnya. Demi menjawab pertanyaan sempurna mengenai mengapa.

Begini kronologinya (haha): 

Memulai blogging itu sejalan dengan aku membuat akun email pada bulan Mei tahun 2011. Lama bener, iya memang. Haha. Aku ada email yahoo dan tidak aktif. Waktu itu emang lagi butuh ngirim email untuk sebuah tugas di SMA, dan aku membuat baru. Jadilah alamat email chafa.nabila27@gmail.com dan menjadi sandaran pada pembuatan blog ini pula. Masih lekat dalam ingatan, membuatnya di rumahnya teman, Eky namanya. Kita berempat--bersama geng--kami mengerjakan tugas dan bersendau gurau ala-ala. Capek mbok, sekolah terus, ye kan. 

Tika dan Eki yang membantuku membuat email itu menjadi ada. Bahkan sangat-sangat aktif aku gunakan dalam setiap sendi kehidupan perinternetanku detik ini. Luar biasa memang. Hampir menuju 1 dekade umur email dan blog-ku. Standing applause.

Yang aku masih ingat, postingan pertama di blog ini awalnya hanya lirik lagu. Greenday kalau tidak salah. Aku posting sekitar pertengahan tahun 2011. Kemudian, satu postingan lagi tentang video klip Super Junior. Blog adalah tempat tercanggih waktu itu (menurutku) karena bisa ngasih link langsung music video dari Suju dan dibawa ke postingan blog. Alay banget gak sih, idup aku, haha. 

Tapi, maaf. Postingan itu sudah aku hapus sebelum kealayanku yang lain semakin menambah ruwet beban hidupku, haha. Kemudian, postingan selanjutnya berkutat mengenai cerita pendek hasil haslusinasi dan imajinasiku. Misal yang masih ingat dalam ingatan adalah tentang bocah SMA yang dia dikasih titipan anak bayi gtu, dan dia mengasuhnya. Absolutely absurd untuk anak seumur 17 tahun. Di umur segitu aku sudah berpikir momong anak cuy, berdarah-darah.

Trus, again. My first crush yang sudah menjadi top one yang selalu aku pikirkan  (read : waktu itu aku tergila-gila). Aku bisa jadi menyebutnya : gundhul, kemudian bakso, aku kasih idiom lain agar tidak bisa terdeteksi oleh pelacak super canggih yang tidak lain kita sebut itu sebagai internet. 

Karakterku yang honest, apa adanya, nyablak, tanpa tedeng aling-aling, tidak menerapkan norma dan asas kesusilaan yang ada, membuat aku harus memiliki wadah berbagi kepolosan dan keluguanku (waktu itu). Aku menemukannya di blog. Aku bisa ngasih idiom pada seseorang, aku bisa ngomongin orang sesukaku, aku bisa nglakuin apapun semauku. Otakku disuruh berkembang dan liar, jadilah ya seperti ini. 

Kamu malu dengan postingan alaymu tahun 2011, bil? Jelas. Obviously. Bahkan beranjak sampai detik ini, aku sebenarnya malu membuka luka lama alias membuka postingan beheula. Halah, tapi ya, ngapain aku peduli sih ya. Haha, kalau dipikir-pikir, aku harus melalui proses sebegitu panjangnya untuk bisa mencapai titik ini. Jadi ngapain kamu harus malu menjadi alay? Tanpa proses alay, aku tidak akan sebijak, sedewasa, dan sefilsafatis seperti saat ini, bukan?

Itu pembelaan aja sih, haha. Tapi memang benar. Konteksnya sama seperti postingannya Yayak baru saja. Misal kita gak tau maksud Allah meminta Ibrahim yang baru aja berkeluarga dan menyuruhnya buat ninggalin Hajar dan Ismail. Kemudian, pulang-pulang disuruh nyembelih. Kita tidak pernah tahu hikmah dibaliknya kan, ya. 

Intinya, kita tidak pernah tahu maksud Allah, dengan ngasih berpengalaman pada jalan panjang kealayan, keluguan, kepolosan, dan banyak dosa agar bisa dapat inside kebahagiaan sebagai bentuk Rahmat dari Allah Swt. Ya kan. Itu sebenarnya maksudku. Agak gak sinkron emang orangnya. 

Bahwasanya, jangan sesali apa yang terjadi kemarin sebagai hal yang memalukan. Ini agak menggarisbawahi bahwa kealayanku itu adalah sesuatu yang menjijikan luar biasa, tapi aku bangga. Gimana tuh, hahaha.

Lanjut! Setelah melalui jalan panjang alay, tahun 2015 aku dikasih inside dari teman baikku asal Kalimantam, Rian namanya. Lelaki itulah yang mengenalkanku pada google adsanse. Agar postingan yang ada di blog ini bisa dirupiahkan. Tuhan Maha Penguasa Alam ini pun mengenalkan aku dengan Rian juga lewat jalur kerja kelompok. Kita kelompokan berdua dan banyak berbincang mengenai blog salah satunya. Trus aku didaftarkanlah ke google. Menunggu kabar google menerima atau tidaknya blogku untuk dapat adsanse dulu itu lumayan lama sih. Butuh 2 minggu hampir 1 bulan, aku lupa tepatnya berapa. 

Pengumuman itu datang, maka setelah tidak ada kerja kelompokan, cara aku menemui Rian adalah dengan menghampirinya di gor badminton. Biasanya kalau sore, dia suka ngumpul sama temen-temen cowok lain buat sparring. Aku tungguin Rian selesai badminton demi mendapat petuah ilmu mengenai adsanse dari dia. Luar biasa, memang. 

Dan here we go

Terima kasih kepada segala padatnya aktivitas kampusku selama kuliah mulai tahun 2015-2018, aku merasa tidak menghasilkan postingan alay. Karena isinya kadang adalah tugas kuliah. Itu sih yang ngangkat blogku di kancah search engine google apalagi kalau kalian mengetikkan : tradisi mrocoti. Serta beberapa postingan mengenai artikel ilmiah. Itu aja. 

Padahal, blog ini sendiri memang aku branding sebagai personal blog. Bukan untuk alay-alay berbagi ilmu, haha. Tapi guna mengisi kekosongan itulah, aku postingan gado-gado untuk menghidupkan. Agak salah memang, tapi apalah daya. Kita memang perlu banyak kompromi pada setiap variabel masalah tertentu. 

Tahun 2020 ini, aku mencoba untuk setidaknya konsisten pada postingan blog, minimal seminggu sekali. Demi apa? Agar blog tidak sawangan, cuy. Berjamur, aku hanya ingin mencegah itu. Cara tepat dan jitu dan aku rasa ini efektif adalah mengikuti komunitas blogger. Serius, tapi beneran bekerja di aku.

Komunitas blogger ini sekaligus berteman dengan sesama blog, kita juga berbagi inside masalah analytic, adsanse, atau masalah per-trafik-an gtu. Agak nyinggung ke masalah pekerjaanku aku juga sebenarnya. Karena rata-rata orang ng-blog biasanya ke hal yang mereka sukai. Misal kalau suka otomotif ya, kalian bisa bikin info otomotif, atau games, skincare, atau hal lainnya yang semuanya tergantung minat dan bakat kamu. 

Penjelasan panjang lebar ini aku akan menjawab pertanyaan WHY yang aku ajukan di atas. Adalah dengan blog bisa membuatku dewasa. Aku tidak begitu aktif dengan segala platform per-sosial-media-an. Tapi setidaknya dengan blog aku bisa nyerocos panjang lebar. Aku bisa bersuara sesukaku, semerduku, seserakku, sefalesku, haha. 

Konsep yang ditawarkan blog memang menyenangkan untuk membuatnya menjadi tumbuh dan menjanjikan kelak. Aku ingin tumbuh dewasa dan berkembang melalui platform ini. Aku tahu, banyak banget komunitas blogger khususnya emak-emak yang pingin aku ikuti, tapi sayang dengan status single-ku ini mungkin sudah tertolak. Bisa jadi, komunitas itu yang bakal menemaniku di masa tidak single lagi suatu saat nanti. 

Bagiku, menulis di blog adalah proses kreatif sekaligus healing (penyembuhan). Menyenangkan, jika kalian mau konsisten seperti yang aku lakukan.

***

29/05/2020
22:30
merasa tertampar, bulan Mei ini hanya ada 4 postingan
dan bulan ini segera berakhir, Ramadan berakhir, 
Sama seperti terjadinya perang Badar di bulan Ramadan, 
Perjuangan Rasulullah kan terus ada, meski Ramadan usai, yakan,

jadi, mari perjuangkan, apa yang sedang diperjuangkan

Alasan Aku Blogging?

1 comment:

  1. aq baca tulisanmu bisa ketawa bil,,
    bisa buat refresing...

    tetep polos ya kamu.. hehehe

    ReplyDelete