Nahas memang, malaikat justru mematikan pemilik toko kelontong. Sudah lama dikebumikan. Sampai belatung memakan jenazah yang dikebumikan. Ahh, sudah terlambat bagi malaikat pencabut nyawa itu untuk memperbaiki kesalahannya.
Sang istri pemilik toko itu menangis tersedu-sedu. Andai arwah sang suami itu ada di sampingnya, bukankah tangan gaibnya mengelus-elus pundak istrinya.
Tanggal ulang tahun dan namanya sama. Malaikat pencabut nyawa kebingungan. Apakah daya, semuanya tidak sesuai dengan kehendak semesta.
Konflik pun terjadi.
Padahal di dunia nyata, sosok manajer perusahaan tersebut dikenal bengis. Tidak pandang bulu. Dan menakutkan bagi karyawannya.
No comments:
Post a Comment