Rentang Pembatasan Dua Dunia

6:46 AM

Tak terdengar lagi bagaimana kabarmu. Apakah kamu bahagia sekarang? Meninggalkan luka yang tidak kau mau, tapi pada akhirnya kamu memilih kebahagianmu. 

Tentang kepergian yang terasa mendadak dan tak disangka-sangka. Aku tahu bahwa setiap orang diliputi dengan depresinya. Kamu memilih untuk memutuskan jalanmu. Tak apa. Setiap orang berhak dengan pilihannya kan. Termasuk alasan untuk mengakhiri penderitaan dengan caramu. 

**

Sesederhana alam hidup dan mati yang saling mengisi. Jika sempat kita tak bersua karena perbedaan alam yang memisahkan kita. Bolehkah kedua makhluk Tuhan yang amat rapuh ini dipertemukan dalam memori yang tak pernah kadaluarsa.

Terima kasih. Kita bahkan pernah melihat bukit berbintang bersama. Mengakhiri perjalanan singkat dengan berbagi mi instan. Lalu dirajut dengan keputusan untuk memilih jalan hidup masing-masing. 

Ketika kamu hadir yang ada hanyalah keceriaan. Tak sanggup bila suatu ketika doa mempertemukan, aku tak ingin menderita dengan nasib yang tak sempurna ini. Takdir memilihmu. Sama seperti pemberhentian bus, kamu berhenti di terminal itu. Kini aku harus melanjutkan sisa perjalanan yang ada. 

Di bawah bentang langit senja yang memerah. Jika suatu saat nanti aku ingin bertemu kamu lagi, tak bisa jika harus bertemu raga, kita bertemu dalam memori ya. 

Pada sebuah jalan kenangan yang pernah kita lewati bersama. Aku akan menemuimu di sana. 

***

Aku paham kebahagiaan milik semesta ada batasnya. 
Bahkan merindukan orang yang berbeda dunia sekali pun. 
Teruntuk sipta, yang abadi di dunia sana. 
Aku akan menemuimu dalam ingatanku. 

6 Mei 2020
Merayakan rilis lagu Eight-Iu x suga 

You Might Also Like

0 Comments