Kisah Klasik yang Sempat Tertuang

4:48 AM

Sempat waktu lulus SMA dulu aku membuat kisah klasik ala-ala.


Iya, dalam bentuk novel. Tokoh utamanya adalah teman sebangkunya Dina. Dalam membuat cerita itu, pure, aku berpedoman pada sosok temanku sendiri. Biar pikiranku yang suka melalangbuana ini ada sebuah wadah yang tepat.

Tepat hari ini, aku ingin sekedar mengenang pencapaian paripurnaku selepas bangku SMA tersebut.

Jadi riwayat singkatnya seperti ini.

Liburan semester 2 kuliah sekitar tahun 2014, aku mempunyai banyak waktu luang. Satu bulan di rumah, imajinasiku tertampung dalam cerita manis yang memiliki ending indah. Iya, indah. Karena ada muaranya, tidak banyak cerita yang aku punya yang memiliki akhir. Semuanya serba menggantung, meminta untuk diselesaikan.

Dina adalah tokoh utamanya.

Dia memiliki karakter cuek, pendiam, tidak banyak ulah, dan menyukai kedamaian dalam dirinya. Kedamaian itu sama artinya dengan gangguan orang lain terhadap apa yang disukainya. Dia pencinta buku. Dina adalah aku, versi dunia nyata.

Yap persis, aku menceritakan karakterku sendiri. 

Setting waktu bermula dari awal mula masuk ke bangku SMA. Mengalami masa orientasi siswa dengan keganasan senior kelas. Iya, kenanganku hingga kini pada MOS SMA memang masih membekas, apalagi ketika aku lulus SMA, ya kan.

Awal cerita, Dina tidak peduli dengan petemanan. Maka dia tidak masalah di hari pertama masuk SMA tidak memiliki banyak teman. Lagi pula dirinya tidak ada teman dari SMP yang masuk di SMA tersebut. Berkenalanlah dia dengan sosok pria yang juga 'tidak memiliki teman' pula.

Namanya kebetulan adalah D yang lain.

D memiliki karakter yang dibutuhkan Dina. Dia tidak mengganggu apa yang menjadi kesukaannya. Tidak banyak ulah, pendiam di sisi lain. 

Lama kelamaan, keduanya dekat. Berterima kasihlah pada tugas-tugas sekolah yang memaksa mereka selalu bersama. Lambat laun perkenalan mereka menjadi sesuatu yang saling membutuhkan.

Dan begitulah...

Aku akan meluangkan waktu membaca karya lamaku itu. Baru-baru ini aku kepikiran sosok D yang lain itu. 

Sebenarnya D yang lain itu adalah teman dekatku yang kuambil karakternya dengan begitu bertanggung jawab. Iya, membenamkan karakternya menjadi imajinasi yang aku bangun dari alur yang aku ciptakan, bukankah itu jadi hal yang luar biasa.

*

21/3/2021
18.47

Kepikiran D yang lain


You Might Also Like

0 Comments