Kilas Balik 2020

2:44 AM


2020 sebentar lagi berakhir. Sedikit aku ingin merefleksikan apa yang sedang terjadi di tahun penuh ujian ini. 

First thing first, kita masih bersyukur melewati cobaan di tahun pandemi ini dengan sedikit tersenyum. Kecut memang, tak apa. Terpenting adalah kita masih baik-baik saja. Masih bernapas dan menghelanya dengan sempurna. 

Januari, 2020.

Kilas balik yang terjadi di awal tahun adalah pertemanan. Selesai bekerja di perusahaan penerbitan, aku rehat selama 2 bulan. Aku banyak menghabiskan untuk bercengkrama dengan beberapa teman. Memotivasi salah seorang teman yang masih berjuang di skripsian. Kemudian merencanakan perjalanan. Ya, aku, imaf dan yayak sempat merencanakan perjalanan singkat di Jogja, ke rumah Yayak, niatnya.

Februari, 2020.

Awal. Tepat tanggal 3 Februari akhirnya terealisasi juga liburan mini kita. Akhirnya ke penginapan jadinya bukan di rumah yayak yang sedang membangun. Jadi gitu. Kita mempunyai ruang dan waktu yang istimewa. Alhamdulillah. Mengingat 2020, maka aku akan mengingat bulan Januari - Februari sebagai bulan dimana aku banyak menjejaring pertemanan sehatku.

Dan, bulan ini pula aku masuk ke perusahaan baru. Selamat tinggal yang lama. Alhamdulillah, Allah kabulkan sesuai permintaanku. Aku menginginkan perusahaan yang menerima karakter seterbuka aku. Eh jebul, dikasihnya benar-benar yang terbuka. Perusahaan yang kinerjanya benar-benar diukur pakai angka, haha, karena dilihat dari traffic. 

Jadi begitulah.

Maret, 2020.

Awal Maret sudah diumumkan bahwa ada 2 pasian Covid-19 pertama di Depok. Kemudian di tanggal 15 Maret Solo sudah ditemukan pasien lanjutnya. Selanjutnya, kami Kejadian Luar Biasa Covid-19. Meliburkan sekolah, dan perkantoran pun terpaksa WFH.

Untung aku masih belum wfh. Masih suka ngantor. Suka ngdrama bareng teman-teman kantor. Ujan juga lagi datang deras-derasnya. Alhamdulillah. 

April, 2020 - Desember 2020

Yeay, kerja di rumah dan apa yang kamu harapkan, hah?

Jeda waktu yang sangat lama ini aku banyak-banyam instropeksi diri. Banyak orang yang harus di PHK gara-gara pandemi. Kemudian, aku sadar pentingnya uang dana darurat. Saat ini pun masih aku kumpulkan. Alhamdulillah udah di angka 11 jutaan. Kemudian, aku belajar soal reksadana saham. Baru nyoba main di saham, baru 3 bulan terakhir. Alhamdulillah, nggak banyak return-nya tapi menjanjikan. 

Banyak drama yang aku tonton, banyak pula aku bosan di rumah. Banyak buku yang baca, banyak pula aku ngalamunnya.

Bersyukurnya, kita masih baik-baik saja. Dan semoga saja seterusnya seperti itu.

Bapak - Ibu alhamdulillah sehat. Meski ibu tumbang di awal November. Bapak tumbang di awal desember, tapi kita baik-baik saja. Kita melewatinya dengan syukur alhamdulillah. Benar deh, bener-bener alhamdulillah terus. Ucap syukur terus.

Kini,

Sekarang aku sudah berbesar hati. 2020 ajang aku melupakan masa laluku. Hal-hal yang aku nggak suka, semacam organisasi berbelit macam perusahaan lamaku. Dijauhkan dari orang-orang munafik. Baik di depan, nggak tau dibelakang. Alhamdulillah, punya circle pertemanan terbaik. Punya orang tua yang suopportive. Punya keuangan sehat. Punya adik-adik lucu menggemaskan yang sering aku mintain tolong.

Alhamdulillah, bener-bener alhamdulillah. 

2021 di depan mata. Tentu aku mengharapkan akan datangnya jodoh eh coret untuk waktu dan ketentuan yang berlaku. Hehe. Semoga aja. Tapi entahlah, masih suka stag. Benar-benar menginginkan kehidupan seperti ini terus, jujur. Waduh, aku merasa nggak berkembang gitu, dan berada di tempurung.

Apakah kamu sudah siap di tahun 2021? Tentu. Bismillah yok, bismillah.

Untuk 2021 yang semakin kaya raya, sehat jaya, makmur, bermanfaat dan kamu datang ke sini aja. Iya kamu, aminkan dong. Hahaha.

(*)

Minggu 27 Desember 2020
17:43

Kilas Balik 2020


You Might Also Like

0 Comments