Hal pertama yang ingin aku kasih tahu adalah aku ini ternyata malas juga. Lho baru sadar? Iya. Aku tidak sengaja untuk membuka blogku, karena iseng-iseng. Semakin ke sini aku semakin tidak produktif nulis. Zona nyaman yang membuatku malas terbentuk secara tidak sengaja. Seperti yang harusnya kemarin (2/Okt) janjian sama Nindi jam 10, jam setengah 9 masih nonton video ulang All England Markus Gideon - Kevin Sanjaya di semi final. Fyi, aku nonton itu sudah 5 kalian. Bayangkan! Bener-bener gak terbayang kan? Betapa tidak bermutunya itu.Terus belum lagi kunci motor Kharisma aku hilang. God! Gantungan kuncinya saja sudah hilang berkali-kali dan sekarang kuncinya. Apalagi saat gantungan kuncinya ditemukan.
Bayangkan, hidupku benar-benar tidak berfaedah sama sekali.
Ketika mau mengerjakan skripsi nih (memaksa diri untuk produktif) tetap saja keingat pekerjaan ngoreksi UTS bocah-bocah SMP muridnya ibuku. Belum lagi, ngoreksi naskah lomba cerpen. Hei, aku ditunjuk jadi juri. Belum lagi tidak sampai satu minggu aku harus pergi ke Pare, Kediri untuk belajar Bahasa Inggris. Naskah skripsiku sebagai alasan menghilangnya aku untuk pergi, masih belum kelar. Padahal (SETIDAKNYA) aku harus pamitan dengan dosen pembimbingku dengan cara yang indah. Tapi apa daya.
Baru malam ini, sembari bosen ngotak atik, nghapus ngetik bab 1 sampai 3 ku masih aku sempet-sempetin buat ngeblog. Hmm....
Tambah nggak faedah lagi.
Tapi tamparanku adalah aku harus aktif nulis lagi! Entah kenapa aku seperti agak kagok kalau memulai menulis kalimat. At least, untuk cerita fiksi. Beda urusan kalau itu skripsi ya.
***
Aku sering koar-koar, entah memotivasi adek-adek di SSC atau forum kepenulisan dimana pun tempatnya. Pokoknya nulis itu bukan karena benar atau tidak, tetapi kamu menyiapkan waktu tidak untuk menulis. Menulis itu sederhana. Ya, tinggal nulis.
Karena kebiasaan sederhana menulis itu, lama kelamaan bakat kepenulisan yang kita punya berkembang. Kita semakin terasah untuk membuat konsep. Membuat kerangka besarnya. Apa yang akan kita sampaikan pada pembaca.
Selama fokus skripsi, aku benar-benar fokus dengan skripsi. Padahal godaan yang tidak bisa aku hadapi adalah ide yang datang. Apalagi kalau itu fiksi. Duh. Kemarin adekku SSC tanya perihal cerita Nalendra.
Mbak, cerita yang kamu post di blog kamu itu udah selesai atau belum sih?
Aku bilang aja, udah. Tapi aku malas aja ngepost di blog.
Beuh, alasanku semakin tidak masuk akal. Memang sebenarnya sudah sih. Tinggal ngasih konklusinya. Ada epilog, untuk mengakhiri cerita itu. Tapi masih saja aku tahan-tahan hingga sekarang.
Kesimpulannya adalah:
Coba deh bil, kamu kembali aktif di dunia kepenulisan fiksi. Biar otak kamu berkembang. Tidak terkungkung oleh permainan Marcus-Kevin.
Bayangkan, hidupku benar-benar tidak berfaedah sama sekali.
Ketika mau mengerjakan skripsi nih (memaksa diri untuk produktif) tetap saja keingat pekerjaan ngoreksi UTS bocah-bocah SMP muridnya ibuku. Belum lagi, ngoreksi naskah lomba cerpen. Hei, aku ditunjuk jadi juri. Belum lagi tidak sampai satu minggu aku harus pergi ke Pare, Kediri untuk belajar Bahasa Inggris. Naskah skripsiku sebagai alasan menghilangnya aku untuk pergi, masih belum kelar. Padahal (SETIDAKNYA) aku harus pamitan dengan dosen pembimbingku dengan cara yang indah. Tapi apa daya.
Baru malam ini, sembari bosen ngotak atik, nghapus ngetik bab 1 sampai 3 ku masih aku sempet-sempetin buat ngeblog. Hmm....
Tambah nggak faedah lagi.
Tapi tamparanku adalah aku harus aktif nulis lagi! Entah kenapa aku seperti agak kagok kalau memulai menulis kalimat. At least, untuk cerita fiksi. Beda urusan kalau itu skripsi ya.
***
Aku sering koar-koar, entah memotivasi adek-adek di SSC atau forum kepenulisan dimana pun tempatnya. Pokoknya nulis itu bukan karena benar atau tidak, tetapi kamu menyiapkan waktu tidak untuk menulis. Menulis itu sederhana. Ya, tinggal nulis.
Karena kebiasaan sederhana menulis itu, lama kelamaan bakat kepenulisan yang kita punya berkembang. Kita semakin terasah untuk membuat konsep. Membuat kerangka besarnya. Apa yang akan kita sampaikan pada pembaca.
Selama fokus skripsi, aku benar-benar fokus dengan skripsi. Padahal godaan yang tidak bisa aku hadapi adalah ide yang datang. Apalagi kalau itu fiksi. Duh. Kemarin adekku SSC tanya perihal cerita Nalendra.
Mbak, cerita yang kamu post di blog kamu itu udah selesai atau belum sih?
Aku bilang aja, udah. Tapi aku malas aja ngepost di blog.
Beuh, alasanku semakin tidak masuk akal. Memang sebenarnya sudah sih. Tinggal ngasih konklusinya. Ada epilog, untuk mengakhiri cerita itu. Tapi masih saja aku tahan-tahan hingga sekarang.
Kesimpulannya adalah:
Coba deh bil, kamu kembali aktif di dunia kepenulisan fiksi. Biar otak kamu berkembang. Tidak terkungkung oleh permainan Marcus-Kevin.
__________________
Dah,
gitu aja.
Postingan unfaedahnya,
Orang yang ingin berharap berubah
----N a b i l a C h a f a ----