Halo Mentari!

5:15 AM

Halo mentari pagi yang masih sunyi.

Kukirimkan tanda tanya terbesarku untuk rasa penasaran. Atau, jawab saja dengan jujur tentang kegundahan yang tengah aku rasakan. Aku masih tidak tahu apa apa. Hidup terlalu rumit untuk menjawab pertanyaan satu per satu. Tentang sebuah tanya yang mungkin susah untuk dijelaskan.

Hari ini aku akan bercerita tentang separuh cinta yang belum terbasuh sempurna. Tentang perasaan kehati-hatian. Bagaimana menjaga hati dan memeliharanya agar tidak berkelana kemana-mana. Cukupkah dengan satu orang yang selalu menjadi tambatan hati. 

Untuk seseorang yang masih disembunyikan oleh Tuhan untukku. Sesungguhnya aku masih penasaran. Bagaimana bisa seseorang tinggal lebih lama dalam ketidakpastian. Tapi, rahasia Tuhan selalu tampak lebih sempurna ketika hamba-Nya begitu penasaran dengan apa yang dirahasiakan-Nya.

Jalan setapak masih panjang untuk dilalui. Bahkan dengan hanya sendiri. Kelihatan sebuah titik yang tak tampak untuk disibak. 

"Jadi bagaimana?"

Suatu ketika kamu bertanya, dalam separuh napasku masih terengah-engah.

"Aku tidak tahu. Jalani saja hari ini. Tidak perlu terburu-buru." Kataku. Nyaris sempurna membuatnya terheran. 

"Aku takut." katamu. Dengan rasa penasaran yang membuncah, sebenarnya aku menyembunyikan fakta bahwa aku juga takut. 

Aku terdiam. 

Untuk seseorang yang jengah menunggu seperti dia, semoga Tuhan menjaga hatinya. Setidaknya agar dia tidak terluka. Atau beri aku sedikit kekuatan untuk memberinya jawaban. Setidaknya yang realistis dan mampu membuatnya membungkam tentang rasa penasarannya.

***

Langit berarak. Membawa partikel embun yang jatuh. Hingga bau petrichor tercium di hidung perempuan yang merenung di bawah atap genteng rumah. Menatap kesunyian sambil berpikir panjang. Tentang sebuah ketakutan yang kala waktu akan dia rasakan, jika satu kesempatan saja yang hampir digenggamnya menghilang. 

Bersandar pada tembok dinding yang tipis. Rasa dingin dan menggigil dirasakan di kulit punggungnya.  Gadis itu adalah seseorang yang mendeskripsikan dirinya menjadi tokoh pertama dalam cerita singkat ini. Masih berpikir panjang tentang banyak hal yang masih belum terjamah. 

Tentang dunia fana yang penuh teka teki tak terpecahkan. Bahkan setiap detiknya adalah labirin yang membuatnya bingung mana arah yang akan dia pilih. 

***

Perasaan itu akan membuncah menjadi gelegar yang sulit untuk dikendalikan. Kendalikanlah hati kamu, setidaknya dia mampu mengendalikan kehati-hatian kamu dalam bertindak. Perasaan yang akan meledak bisa sedikit tertahan dengan sebuah rasa kewaspadaan. "Jika kau berani melangkah lebih lanjut, kau juga harus berani mengambil resikonya."

Tapi bukankah, hidup adalah rentetan hal yang penuh resiko. Siap atau tidak, memang sudah waktunya kau harus mengambil tindakan. 

Hati begitu rapuh untuk sebuah tindakan yang beresiko. Setidaknya akal akan menjaga dan memahamkan kita tentang arah langkah kita selanjutnya. Sebuah cinta yang masih terpendam di alam semesta dan terbuka pada sebuah titik kemustahilan, suatu saat akan terbuka. 

Hai Mentari Pagi yang penuh cinta, aku masih menunggu untuk mengambil tindakan apa yang pantas untuk aku lakukan esok hari. 

::::

Nabila Chafa, 
5 November 2017
di Kosan Ridho Borneo
ditemani Zealandi Sarah yang menonton Film dan Keyra Ukhti yang sedang melipat baju
20.04 malam.
Thanks untuk Taeyeon untuk lagunya. Dan AKMU "Dinosaur" lagu of the day untuk hari ini :))

::::


Sedikit berbagi foto keseruan tentang pengalaman menikmati pagi di hari Minggu kali ini. 







Thanks Untuk Zealandi Sarah untuk berbagi sedikit kenangan hari ini. Untuk keahlian panjat sosial yang memang harus aku upgrade. Dan semua keahlian tak terduga yang harus aku asah. Tentu untuk Kosan Cowo (Azzam, Mas Yusuf dan Mas Faizal) yang sedikit berbagi buah rambutannya. 


Malam yang gabut untuk menulis postingan seperti ini. Karena blog adalah kenangan terindah yang harus dibagikan. Siapa tahu untuk mempermudah pengarsipan sejarah hidupku :P

You Might Also Like

0 Comments