Pantai Soge Pacitan: Keterdiaman
6:58 PMHaloha dunia, kembali lagi bersama saya! (halah, haha :))
Beberapa waktu lalu saya diberi kesempatan untuk mengunjungi Pacitan. Apa yang ada dibenak kalian jika mendengar kota Pacitan? Yup, kampung halaman Presiden ke-6 kita yaitu Bpk SBY dan tentu saja banjir besar yang membuat rata museum Kars tepat tahun lalu. Hhaa, dan tentu saja rumahnya Mas Dondon.
Berbicara Pacitan dan dan SBY adalah dua sejoli yang asoy saling ketergantungan. Jadi, di musim pilpres dan pileg yang akan dilaksanakan tahun ini (17 April 2019) baliho partai Demokrat mewarnai perjalanan saya. Kami sekeluarga mengunjungi Pacitan dalam rangka memenuhi undangan teman lawas Bapak pas masih bujangan. Terakhir Bapak ke Pacitan itu sekitar tahun 1986, jadi sudah berabad yang lalu intinya. Niatnya juga sekalian wisata.
Kami ke Pacitan melalui Wonogiri → Baturetno → Giritontro dan perjalanan kami mulus saja sampai ke Pacitan. Jalan lingkar selatan alhamdulillah ramai lancar dan sudah jadi. Intinya sudah diaspal mulus. Mengingat tahun lalu saat KKN di Paranggupito jalan lingkar selatan ini benar-benar lumpuh selumpuh-lumpuhnya. Masalah pelebaran jalan dan masih mondar mandir alat-alat berat dalam pembuatan jalan. Mungkin ini terjadi karena jalan-jalan yang saya lalui merupakan jalan provinsi. Yah, walaupun kanan kiri hutan dan jurang. Selama perjalanan hujan besar mengguyur. Mungkin menemani dari daerah Wonogiri sampai Pacitannya sendiri. Soalnya kami saat pergi bertepatan dengan awal-awal musim hujan yang mana hujannya lebih asoy.
Meskipun jalanan dari Wonogiri-Pacitan beraspal tetapi harus naik turun kaya roller coaster. Jadi hati-hati ya. Apalagi berkendara saat hujan. Soalnya licin cyin !
Landmark Pantai Soge
Pantai Soge itu menurutku unik. Karena terletak sepanjang jalan raya provinsi. Jalan itu kalau dirunut bakal ke arah Trenggalek terus ke Tulungagung, kata sumber yang terpercaya. Aku berpikir berarti Nasitha kalau dari Solo ke arah Ngawi bakal jauh ya. Tapi mengingat jalanan yang naik turun, okelah lewat jalan yang jauh tetapi nyaman dilewati. Sama saja juga kan rasanya.
Sepanjang jalan kalian akan disuguhkan dengan pemandangan perbukitan, kalau sudah sampai ujung bakal mendadak curam jalanannya karena langsung pantai.
Pantai soge sendiri hanya 5000 rupiah sekali masuk. Bisa jadi kalian dapat gratis kalau beruntung. Seperti Bapakku. Ada jalan nyidat yang hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Tapi memang harus pintar-pintar explore sih. Soalnya yaa kalau pakai kendaraan dan masuk pantai langsung ditagih petugas pantai di sana.
Legenda berkata, suatu masa pada masa pendudukan Jepang ada kasak kusuk beberapa harta rampasan milik Jepang disembunyikan di area dekat pantai Soge ini. Tapi entahlah, itu bisa jadi bualan semata. Atau mitos turun temurun.
Pantai Soge hadir dalam sebuah keterdiaman. Hadir dalam merenungi refleksi manusia yang suka kadang tidak bersyukur, tempat ini teduh, damai dan suasananya enak untuk bersantai. Melihat keindahan pantai laut selatan, berpikir tentang seberapa jauh titik Pantai ini dengan daratan Australia. Dan hal-hal yang menarik dari hidup ini yang layak untuk direnungkan.
Untuk kalian yang merenung, berjuang keras untuk bertahan hidup di tengah persaingan, mengabdi dengan daya upaya kalian, menjadi bermanfaat, menjadi kuat untuk terus berjuang. Terima kasihlah pada usaha kalian untuk mendapatkannya. Dan, terima kasih untuk bertahan! Itu refleksi yang sering aku renungkan di pantai ini.
Yuk, bersenang-senang bersamaku!
Nabila Chafa yang men-tjoba menjadi bahagia~
09.53
22 Januari 2019
:::
Beberapa gambar yang ingin kubagikan. Daripada menuh-menuhin memori. Mending memori itu dibagi, dan dibuka sewaktu-waktu kalau kita panggil lagi.
Hihihi :)
2 Comments
Pingin ke sana kak. Kayaknya seru, sekalian gak ke pantai Klayar? Kan sama sama Pacitan
ReplyDeleteAyo kak, kunjungi tempat tempat indah Nusantara :))
Delete