Pages

  • Home
  • Tumblr
  • linked
facebook linkedin twitter youtube

Rumah Dialektika

    • About Me
    • Renjana
    • Cerita Pendek
    • Opini

    Kala itu datanglah seorang kucing putih betina ke rumah. Sering meminta makan. Dia datang ketika siang tiba. Entah tak tahu menahu jika sudah pagi atau petang menjelang. Tetapi baru keseringan datang dan mencari sesuap makan, satu minggu kemudian hilang.

    Tak tahu dimana rimbanya, ternyata dia diam-diam bunting. Melahirkan 2 ekor anak kucing manis menggemaskan. Karena kucing putih itu berbulu putih-dan seperti dugaanku, betina itu dihamili kucing jantan abu-abu- maka adillah jika kedua anaknya memiliki dua bulu warna yang kontras.


    Yang satu abu-abu, yang satunya lagi putih. Setelah dua anaknya beranjak besar dan sudah bisa ditinggalkan, kini gak tahu dimana rimba keberadaan si ibu ini. 

    Tega, tahu-rahu anaknya mencari makan sendiri. Terpisahkan dari kehidupan bapak dan ibunya. 

    Karakter dua anak kucing yang satu rahim tapi beda warna ini pun kontras berbeda. Kucing berbulu putih agak malu-malu. Kalau didekati justru dia yang menjauh. Seperti hubungan percintaan ku persis. Kemudian yang kucing berbulu abu, justru sebaliknya. Dia justru tak takut jika dekat-dekat dengan manusia. Bahkan terang-terangan minta dielus-elus, minta disayang-sayang, seperti kita kaum fakir cinta. 

    Berbulan-bulan berlalu. Entah kemana keberadaan kucing putih pemalu itu. Bak seperti induknya, hilang tak berbekas apalagi pamitan. Sayangnya, kucing kecil abu abu yang selalu minta kasih sayang itu justru menetap. 

    Kalau sore tiba, aku dan adekku jajan keluar, mengeluarkan motor, si kucing abu sering membuntuti. Bahkan sampai keluar gerbang. Tapi dia tahu ke celah mana dia bisa lewat agar balik ke rumah lagi. 

    Kucing abu selalu tahu kemana pintu depan dan belakang. Dia pintar. Apalagi kalau bapak sedang mengaji dan dia ikut mengganggu, maka diusirlah kucing itu dari gerbang depan. Terus pindah ke gerbang belakang. Kalau dari gerbang belakang berusaha masuk ke ruang makan, kami mengusirnya agar tetap berada di dapur. 

    Sebutlah, bahwa whiskas adalah makanan mahal para kucing, kami berikan. Asalkan dia tidak masuk pintu rumah. Cukup di tempat jualan, atau di dapur saja. Sudah trauma keluarga kami, dikencingi dan diphp baju yang habis dijemur. 

    Banyak kucing hilir mudik, mungkin si adik abu-abu ini memang memiliki kisahnya. 

    Hingga, suatu ketika kucing ini jatuh sakit. Sebelum jatuh sakit, tak kutemui dia dalam sehari atau dua hari. Oh, aku pikir dia sudah menemukan rumah terbaiknya. Ada majikan yang baik hati dan tidak sombong yang sudi memberikan dia makan harian. Tidak telat. Dan memandikannya kalau dia kotor. 

    Ternyata esok harinya dia datang dengan luka. Kepalanya seperti tergores luka seperti pulang perang. Kakinya pincang. Kucing abu itu hanya bisa diam dan meringis kesakitan. Lalu kubelikan dia whiskas lagi. 2 bungkus whiskas basah rasa tuna kesukaannya. Tapi tidak dia makan. 

    Aku googling di Internet, kenapa kucing dengan kondisi mata berair bisa susah makan. Kata Internet dia hanya sedang flu. Oh, pantas kucing abu itu sering masuk keluar dari kamar mandiku untuk minum. Aku pikir dia akan segera sembuh. Meski tidak makan dan hanya minum saja. 

    Adekku bahkan membuatkan air madu untuk si kucing agar cepat sembuh. Sesekali susu putih uht yang masih banyak di kulkas tak luput diberikan. Semuanya berharap si kucing abu ini kembali aktif. Kembali merengek minta dielus. Kembali bisa berlarian mengejar kami yang geli ketika bulunya didekatkan ke kulit kaki, gara gara nggak mau ngelus. 

    Bahkan pagi hari di sabtu (22/5) saat kami sekeluarga pergi ke pantai pun, kamu masih bisa jalan. Sudah diberikan tempat layak dan empuk oleh adikku di garasi rumah. 

    Tapi, 

    Sayangnya, 

    Semua jerih payah kami tak membuahkan hasil optimal. Kucing itu mati. Dia meninggal pada Kamis (27/5) dengan damai keesokan paginya di bawah mobil. 


    Sebelumnya, masih nampak malam terakhir ketika dia masih hidup. Masih belum mau makan, hanya meminum air madu buatan adikku. Ketika keluar beli jajan malam malam. Dia melihatku dari kejauhan. Hanya duduk. Seolah bersembunyi dan tidak ada firasat apa-apa. 

    Nak, terima kasih sudah datang ke keluarga kami. Maaf, seharusnya kami memperlakukanmu dengan layak. Hidup tenang dalam keabadian ya, 💔

    (*) 

    Sabtu, 29/5
    Ada momen ketika kamu klayu, semua org rumah buka bersama di luar rumah, puasa Ramadan kemarin (25/4)


    Continue Reading
    oi

    Lama tidak membuat review atau sekedar ulasan singkat, apalagi drama. Sebenarnya dulu aku pernah - mau - bikin ulasan drama korea Chocolate yang ada Netflix. Tapi apalah daya ya, masih sawang an di draft. Nggak tau kapan mau ke publish. Padahal secara nilai drama kek 'aku banget' gitu.

    Drakor berjudul 'Miracle That We Met' ini tayang di KBS tahun 2018. Asal muasal nonton ini adalah, karena aku jatuh cinta sama karakter Yongcrates di drama terbaru Ki Bum, Law School.

    Yup alasan nonton drama adalah bapaknya ini. Hem



    Terus kapan lalu, 3 hari yang lalu apa ya, di salah satu akun perdrakoran yang aku ikuti di Twitter nge-spill kalau tahun 2018 lalu drama 'Miracle That We' ini ratingnya paling tinggi, sekitar 10, berapa persen gtu. Sebenarnya agak familiar banget sama template drakornya. Pernah nemu di viu atau kalau nggak di iflix.

    Tapi apalah daya, pas sekarang aku pingin nonton udah dihapus aja dramanya dari streaming apps apapun. Ketemunya via ilegal yaitu telegram. Haha.


    Bercerita tentang sosok pria Song Hyun Chul (seorang bankir) yang terlibat kecelakaan. Di sisi lain ada pria yang memiliki nama yang sama Song Hyun Chul (seorang koki masakan China) yang juga kecelakaan di waktu yang sama bareng di bankir itu.

    Sayangnya nahas, Song Hyun Chul si koki justru harus meninggal duluan. Sementara Song Hyun Chul si bankir hidup dari kematian. Eh ternyata malaikat pencabut nyawa yang ngatur salah satunya meninggal itu berbuat ceroboh. Yang harusnya mematikan sosok Song Hyun Chul si bankir berakhir dengan kematian Song Hyun Chul, si koki.

    Imbasnya, ruh dan jiwa si koki masuk ke tubuh si bankir. Seperti yang sudah ditebak, aktor Kyong Min jadi si bankirnya. Mau nggak mau dia harus berpisah sama istrinya kan. Istrinya tahu sang suami meninggal (secara tubuh si koki udah dikremasi).

    Drama soal pertukaran jiwa gini sebenarnya kesukaanku banget. Wkwk. Lanjut, oke.

    Jiwa Song Hyun Chul, si koki di tubuh Song Hyun Chul, bankir ini akan menguak alasan dibalik kecelakaan mereka. Usut punya usut, Song Hyun Chul, bankir ini memiliki masalah terkait pekerjaannya soal pinjaman palsu. Terkuaknya setelah Song Hyun Chul, si koki ingin melakukan pinjaman ke bank berakhir dengan adanya pinjaman lain yang mengatasnamakan namanya. 

    Kasus ini bakal menyeret petinggi bank tempatnya berada. Yang pada akhirnya terkuak bahwa si Song Hyun Chul, si bankir ini sedang dijebak, mau dimatikan kariernya.

    Di sisi lain, ruh Song Hyun Chul si koki di tubuh si bankir ini juga membuat dilematis. Karena pada dasarnya dia adalah seorang ayah yang memiliki seorang putri. Tapi, karena terjebak di tubuh si bankir, ia harus menjadi sosok kepala keluarga yang memiliki istri cantik dan dua anak, Kang Ho dan Mi So.


    Sebenarnya, kehidupan rumah tangga Song Hyun Chul, si bankir sama istrinya yang cantik ini tak berjalan harmonis. Di awal eps sudah disuguhi konflik rumah tangga. Dimana karakter si bankir ini dominan dan keras. 

    Ia langsung minta istrinya buat keluar dari penjaga toko yang gajinya nggak seberapa. Yaah, kan dia bankir ya, anak orang kaya lagi kan, warisan berjibun banyak, karier bagus, istrinya justru jadi penjaga toko di mal. 

    Tapi semenjak Song Hyun Chul bankir dirasuki sosok Si koki justru karakternya berbeda. Dia tampil menjadi ayah yang hangat bagi kedua anaknya. Suami yang perhatian. 

    Yaaah mau nggak mau konflik dilematis muncul sampai di titik istrinya yang asli, si koki tahu bahwa bankir bernama Song Hyun Chul merupakan ayah sekaligus suaminya. Agak aneh memang. Apalagi, kan rupanya berbeda.

    Hingga di eps 13-14, Song Hyun Chul si bankir kembali ke keluarga aslinya meski dengan rupa yang berbeda. Meski istri si koki sebenarnya udah merasa bahwa suaminya bukan sosok yang dikenalnya lagi.

    Ini karena memori Song Hyun Chul, si bankir sudah mulai muncul lagi. Karakter dinginnya dan tegasnya di kantor juga mulai keluar. Hingga, istri si koki berkesimpulan buat 'melepas suaminya' ke sosok Song Hyun Chul, si bankir.


    Sampai takdir benar-benar buruk banget. Gara-gara istri Song Hyun Chul, si koki terlibat kecelakaan (eps15) hingga berakhir dengan kematian. 

    Ahh begitu menyesakkan dada. Andai segala sesuatunya bisa diputar lagi. Nggak bakal kejadian kan akhir yang menyedihkan ini. Tapi plottwsit yang ditunggu-tunggu semua orang adalah akhir yang indah dan menyenangkan.

    Ketika itu, malaikat pencabut nyawa yang melakukan kesalahan memutar balik kejadian demi kejadian. Berakhir dengan kehidupan normal. Yes, back to eps 1, ketika awal mula konflik itu bermula.

    Tidak terjadi kecelakaan, tidak ada kematian salah satu Song Hyun Chul, tidak ada lagi perpisahan. Yes, plottwsit banget. Jadi semua yang terjadi dari eps 2 sampai 15 adalah mimpi yang nyata bagi Song Hyun Chul, si bankir.



    Pas awal dia bangun, ketika dia ulang tahun dan semua rekaman memori dalan mimpinya seperti nyata, Song Hyun Chul si bankir bisa membalikkan keadaan dengan baik baik saja.

    Hubungan kakunya dengan sang istri, juga berakhir indah. Dia tahu kalau di mimpinya, istrinya itu berani gugat cerai nyerahkan pengajuan perceraian, tapi udah bisa ke cegah dengan sikap hangatnya yang mendadak itu.

    Ini keren. Top banget buat dramanya. Ratenya aku kasih 4,8 dari 5.0 ♥️

    Sebahagia itu aku nemu drama lawas se-excited ini.

    Apa yang aku pelajari, berbahagialah dengan kehidupan dan indahnya hari ini. Kadang kalau takdir nggak bagus bisa berakhir dengan pertukaran elemen yang kusut dan nggak masuk akal. Setidaknya begitu.

    Daaaann, tentu saja kita harus berani meminta maaf atas kesalahan yang kita timbulkan. Sama. Seperti apa yang dilakukan Song Hyun Chul, si bankir yang kaku mendadak perhatian pada istri dan anaknya. Memang kaku dan dingin nggak bisa cepat berubah jadi hangat kan. Setidaknya, Song Hyun Chul, si bankir mencobanya.





    (*)

    2 hari maraton drama ini
    17 mei 2021
    19.15
    Continue Reading

    Malaikat pencabut nyawa hari ini salah sasaran mematikan orang. Harusnya takdir tidak berkehendak pada pria manajer perusahaan besar. 

    Nahas memang, malaikat justru mematikan pemilik toko kelontong. Sudah lama dikebumikan. Sampai belatung memakan jenazah yang dikebumikan. Ahh, sudah terlambat bagi malaikat pencabut nyawa itu untuk memperbaiki kesalahannya.

    Sang istri pemilik toko itu menangis tersedu-sedu. Andai arwah sang suami itu ada di sampingnya, bukankah tangan gaibnya mengelus-elus pundak istrinya.

    Tanggal ulang tahun dan namanya sama. Malaikat pencabut nyawa kebingungan. Apakah daya, semuanya tidak sesuai dengan kehendak semesta.

    Konflik pun terjadi.

    Padahal di dunia nyata, sosok manajer perusahaan tersebut dikenal bengis. Tidak pandang bulu. Dan menakutkan bagi karyawannya. 
    Continue Reading

    Dan, kisah ini bakal berakhir indah seperti yang sudah sudah. Kuharap juga kamu bakal tahu.

    Jadi begini kisah aku menemukan perempuan itu. 

    ... dimulai dengan perjalanan kereta sehari semalam. Aku duduk di peron menunggu beberapa teman yang ikut serta. Jelang keberangkatan, teman-teman yang lain tengah asyik bersenda gurau. Jujur, aku tak punya cukup tenaga. Ransel di punggungku sudah cukup berat untuk kubawa. 

    Memasuki kereta pun, aku bukannya memisahkan diri dari rombongan. Kebetulan tempat dudukku memang memisah. Beberapa teman duduk saling berhadapan, sementara aku terdepak dengan seorang bapak tua. 

    Tak ingin sepi sendirian, aku berbasa basi. Bapak sebelahku yang kini usianya hampir 60 tahun ini akan datang ke kota tujuan kami, hendak menengok anak-cucu. Kebetulan, dia ada sedikit rejeki untuk berkunjung. 

    Sudah hampir tengah malam. Obrolan kami terputus. Aku memberi waktu bagi bapak sebelahku untuk beristirahat. Memasuki ke stasiun pemberhentian selanjutnya, kursi di depanku yang kebetulan kosong akhirnya terisi oleh penumpang lainnya. 

    Dan itu kamu. 

    Gadis bertubuh pendek yang kesusahan menaruh tas kopernya di atas. Dengan ringan tangan aku bantu. Kemudian aku menawarkan apakah tas punggungmu sekalian ditaruh di tempat penyimpanan di atas bangku kita. Kamu menjawabnya dengan senyuman tipis, berujar bahwa akan membawanya serta dalam dudukmu. 

    Ketika kita saling bertatapan di bangku masing-masing, banyak berkecamuk pikiran. Apa yang kau lakukan di kota tujuan. Dari mana asalmu. Berapa usiamu. Dan lain sebagainya. 

    Hari sudah malam. Kamu bahkan terlihat menyandarkan kepala di bantal tidurmu. Aku yang mencoba tidur dan tak bisa ini pun berakhir dengan menatapmu tipis tipis. Takut kamu merasa tak nyaman. 

    Ketika mata kita saling beradu tatap, kamu justru menawarkan perbincangan hangat. Berbasa basi apakah aku perlu bantal tidurnya. Dan tentu saja aku jawab, tak perlu. Kita baru pertama kali bertemu, tapi kamu sudah menawarkan kehangatan hatimu. 

    Kemudian kamu menjelaskan bahwa sepertinya kamu tak nyaman dengan bantal tidur yang kamu bawa. Takut daripada tidak berguna, akhirnya aku menerima tawaranmu. 

    Malam. Panjang. Berakhir dengan saling bertanya satu sama lain. Seperti yang dari awal aku perkirakan. Pertanyaan dan rasa penasaran akan dirimu dijawab tuntas. 

    Perjalanan ke barat yang bercuaca dingin dan tak ramah itu justru berbeda. Aku menemukan kehangatan. Ketika kamu berakhir cerita. Mengungkapkan kecemasan. Menakdirkan pada percakapan panjang. 

    Jalan panjang menuju menemukanmu begitu unik. 

    Sudah 5 tahun lalu berlalu. Kejadian yang seharusnya tak begitu membekas. Ketika tiba-tiba, wajah yang cukup familiar aku temukan di peron stasiun lain di kota lain. 

    *

    I found her - Faime
    7 Mei 2021
    Ku katakan bahwa harusnya memang kita tak perlu bertemu jika berakhir merindu 💔

    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About Me!

    About Me!

    Arsip

    • ►  2023 (1)
      • ►  Jan 2023 (1)
    • ▼  2021 (34)
      • ►  Aug 2021 (1)
      • ►  Jul 2021 (3)
      • ►  Jun 2021 (3)
      • ▼  May 2021 (4)
        • Kedamaianmu Tiba
        • Apa yang Aku Dapat Setelah Menonton 'Miracle That ...
        • Keajaiban Takdir Kita
        • Jalan, Berakhir Menemukanmu
      • ►  Apr 2021 (8)
      • ►  Mar 2021 (6)
      • ►  Feb 2021 (4)
      • ►  Jan 2021 (5)
    • ►  2020 (64)
      • ►  Dec 2020 (4)
      • ►  Nov 2020 (4)
      • ►  Oct 2020 (4)
      • ►  Sep 2020 (4)
      • ►  Aug 2020 (5)
      • ►  Jul 2020 (6)
      • ►  Jun 2020 (6)
      • ►  May 2020 (5)
      • ►  Apr 2020 (9)
      • ►  Mar 2020 (6)
      • ►  Feb 2020 (9)
      • ►  Jan 2020 (2)
    • ►  2019 (12)
      • ►  Jul 2019 (1)
      • ►  May 2019 (4)
      • ►  Apr 2019 (1)
      • ►  Mar 2019 (2)
      • ►  Feb 2019 (3)
      • ►  Jan 2019 (1)
    • ►  2018 (6)
      • ►  May 2018 (2)
      • ►  Apr 2018 (1)
      • ►  Jan 2018 (3)
    • ►  2017 (9)
      • ►  Dec 2017 (1)
      • ►  Nov 2017 (2)
      • ►  Oct 2017 (1)
      • ►  Sep 2017 (5)
    • ►  2016 (3)
      • ►  Sep 2016 (1)
      • ►  Apr 2016 (1)
      • ►  Mar 2016 (1)
    • ►  2015 (7)
      • ►  May 2015 (6)
      • ►  Mar 2015 (1)
    • ►  2014 (25)
      • ►  Nov 2014 (1)
      • ►  Oct 2014 (2)
      • ►  Jun 2014 (1)
      • ►  May 2014 (2)
      • ►  Apr 2014 (6)
      • ►  Mar 2014 (3)
      • ►  Feb 2014 (7)
      • ►  Jan 2014 (3)
    • ►  2013 (12)
      • ►  Dec 2013 (7)
      • ►  Oct 2013 (2)
      • ►  May 2013 (1)
      • ►  Jan 2013 (2)
    • ►  2012 (12)
      • ►  Dec 2012 (3)
      • ►  Nov 2012 (2)
      • ►  Jun 2012 (2)
      • ►  May 2012 (2)
      • ►  Jan 2012 (3)
    • ►  2011 (14)
      • ►  Dec 2011 (3)
      • ►  Nov 2011 (11)

    Labels

    Artikel Ilmiah Bincang Buku Cerpen Curahan Hati :O Essay harapan baru Hati Bercerita :) History Our Victory Lirik Lagu little friendship Lomba menulis cerpen :) Memory on Smaga My Friends & I My Poem NOVEL opini Renjana Review Tontonan Story is my precious time Story of my life TravelLook!

    Follow Us

    • facebook
    • twitter
    • bloglovin
    • youtube
    • pinterest
    • instagram

    recent posts

    Powered by Blogger.

    Total Pageviews

    1 Minggu 1 Cerita

    1minggu1cerita

    Follow Me

    facebook Twitter instagram pinterest bloglovin google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top