Kedamaianmu Tiba

1:14 AM


Kala itu datanglah seorang kucing putih betina ke rumah. Sering meminta makan. Dia datang ketika siang tiba. Entah tak tahu menahu jika sudah pagi atau petang menjelang. Tetapi baru keseringan datang dan mencari sesuap makan, satu minggu kemudian hilang.

Tak tahu dimana rimbanya, ternyata dia diam-diam bunting. Melahirkan 2 ekor anak kucing manis menggemaskan. Karena kucing putih itu berbulu putih-dan seperti dugaanku, betina itu dihamili kucing jantan abu-abu- maka adillah jika kedua anaknya memiliki dua bulu warna yang kontras.

Yang satu abu-abu, yang satunya lagi putih. Setelah dua anaknya beranjak besar dan sudah bisa ditinggalkan, kini gak tahu dimana rimba keberadaan si ibu ini. 

Tega, tahu-rahu anaknya mencari makan sendiri. Terpisahkan dari kehidupan bapak dan ibunya. 

Karakter dua anak kucing yang satu rahim tapi beda warna ini pun kontras berbeda. Kucing berbulu putih agak malu-malu. Kalau didekati justru dia yang menjauh. Seperti hubungan percintaan ku persis. Kemudian yang kucing berbulu abu, justru sebaliknya. Dia justru tak takut jika dekat-dekat dengan manusia. Bahkan terang-terangan minta dielus-elus, minta disayang-sayang, seperti kita kaum fakir cinta. 

Berbulan-bulan berlalu. Entah kemana keberadaan kucing putih pemalu itu. Bak seperti induknya, hilang tak berbekas apalagi pamitan. Sayangnya, kucing kecil abu abu yang selalu minta kasih sayang itu justru menetap. 

Kalau sore tiba, aku dan adekku jajan keluar, mengeluarkan motor, si kucing abu sering membuntuti. Bahkan sampai keluar gerbang. Tapi dia tahu ke celah mana dia bisa lewat agar balik ke rumah lagi. 

Kucing abu selalu tahu kemana pintu depan dan belakang. Dia pintar. Apalagi kalau bapak sedang mengaji dan dia ikut mengganggu, maka diusirlah kucing itu dari gerbang depan. Terus pindah ke gerbang belakang. Kalau dari gerbang belakang berusaha masuk ke ruang makan, kami mengusirnya agar tetap berada di dapur. 

Sebutlah, bahwa whiskas adalah makanan mahal para kucing, kami berikan. Asalkan dia tidak masuk pintu rumah. Cukup di tempat jualan, atau di dapur saja. Sudah trauma keluarga kami, dikencingi dan diphp baju yang habis dijemur. 

Banyak kucing hilir mudik, mungkin si adik abu-abu ini memang memiliki kisahnya. 

Hingga, suatu ketika kucing ini jatuh sakit. Sebelum jatuh sakit, tak kutemui dia dalam sehari atau dua hari. Oh, aku pikir dia sudah menemukan rumah terbaiknya. Ada majikan yang baik hati dan tidak sombong yang sudi memberikan dia makan harian. Tidak telat. Dan memandikannya kalau dia kotor. 

Ternyata esok harinya dia datang dengan luka. Kepalanya seperti tergores luka seperti pulang perang. Kakinya pincang. Kucing abu itu hanya bisa diam dan meringis kesakitan. Lalu kubelikan dia whiskas lagi. 2 bungkus whiskas basah rasa tuna kesukaannya. Tapi tidak dia makan. 

Aku googling di Internet, kenapa kucing dengan kondisi mata berair bisa susah makan. Kata Internet dia hanya sedang flu. Oh, pantas kucing abu itu sering masuk keluar dari kamar mandiku untuk minum. Aku pikir dia akan segera sembuh. Meski tidak makan dan hanya minum saja. 

Adekku bahkan membuatkan air madu untuk si kucing agar cepat sembuh. Sesekali susu putih uht yang masih banyak di kulkas tak luput diberikan. Semuanya berharap si kucing abu ini kembali aktif. Kembali merengek minta dielus. Kembali bisa berlarian mengejar kami yang geli ketika bulunya didekatkan ke kulit kaki, gara gara nggak mau ngelus. 

Bahkan pagi hari di sabtu (22/5) saat kami sekeluarga pergi ke pantai pun, kamu masih bisa jalan. Sudah diberikan tempat layak dan empuk oleh adikku di garasi rumah. 

Tapi, 

Sayangnya, 

Semua jerih payah kami tak membuahkan hasil optimal. Kucing itu mati. Dia meninggal pada Kamis (27/5) dengan damai keesokan paginya di bawah mobil. 

Sebelumnya, masih nampak malam terakhir ketika dia masih hidup. Masih belum mau makan, hanya meminum air madu buatan adikku. Ketika keluar beli jajan malam malam. Dia melihatku dari kejauhan. Hanya duduk. Seolah bersembunyi dan tidak ada firasat apa-apa. 

Nak, terima kasih sudah datang ke keluarga kami. Maaf, seharusnya kami memperlakukanmu dengan layak. Hidup tenang dalam keabadian ya, 💔

(*) 

Sabtu, 29/5
Ada momen ketika kamu klayu, semua org rumah buka bersama di luar rumah, puasa Ramadan kemarin (25/4)

You Might Also Like

1 Comments

  1. Innalillahi turut berduka cita... Pasti bakal ada gantinya yg lebih baik hihi

    ReplyDelete