Jalan, Berakhir Menemukanmu

5:51 AM

Dan, kisah ini bakal berakhir indah seperti yang sudah sudah. Kuharap juga kamu bakal tahu.

Jadi begini kisah aku menemukan perempuan itu. 

... dimulai dengan perjalanan kereta sehari semalam. Aku duduk di peron menunggu beberapa teman yang ikut serta. Jelang keberangkatan, teman-teman yang lain tengah asyik bersenda gurau. Jujur, aku tak punya cukup tenaga. Ransel di punggungku sudah cukup berat untuk kubawa. 

Memasuki kereta pun, aku bukannya memisahkan diri dari rombongan. Kebetulan tempat dudukku memang memisah. Beberapa teman duduk saling berhadapan, sementara aku terdepak dengan seorang bapak tua. 

Tak ingin sepi sendirian, aku berbasa basi. Bapak sebelahku yang kini usianya hampir 60 tahun ini akan datang ke kota tujuan kami, hendak menengok anak-cucu. Kebetulan, dia ada sedikit rejeki untuk berkunjung. 

Sudah hampir tengah malam. Obrolan kami terputus. Aku memberi waktu bagi bapak sebelahku untuk beristirahat. Memasuki ke stasiun pemberhentian selanjutnya, kursi di depanku yang kebetulan kosong akhirnya terisi oleh penumpang lainnya. 

Dan itu kamu. 

Gadis bertubuh pendek yang kesusahan menaruh tas kopernya di atas. Dengan ringan tangan aku bantu. Kemudian aku menawarkan apakah tas punggungmu sekalian ditaruh di tempat penyimpanan di atas bangku kita. Kamu menjawabnya dengan senyuman tipis, berujar bahwa akan membawanya serta dalam dudukmu. 

Ketika kita saling bertatapan di bangku masing-masing, banyak berkecamuk pikiran. Apa yang kau lakukan di kota tujuan. Dari mana asalmu. Berapa usiamu. Dan lain sebagainya. 

Hari sudah malam. Kamu bahkan terlihat menyandarkan kepala di bantal tidurmu. Aku yang mencoba tidur dan tak bisa ini pun berakhir dengan menatapmu tipis tipis. Takut kamu merasa tak nyaman. 

Ketika mata kita saling beradu tatap, kamu justru menawarkan perbincangan hangat. Berbasa basi apakah aku perlu bantal tidurnya. Dan tentu saja aku jawab, tak perlu. Kita baru pertama kali bertemu, tapi kamu sudah menawarkan kehangatan hatimu. 

Kemudian kamu menjelaskan bahwa sepertinya kamu tak nyaman dengan bantal tidur yang kamu bawa. Takut daripada tidak berguna, akhirnya aku menerima tawaranmu. 

Malam. Panjang. Berakhir dengan saling bertanya satu sama lain. Seperti yang dari awal aku perkirakan. Pertanyaan dan rasa penasaran akan dirimu dijawab tuntas. 

Perjalanan ke barat yang bercuaca dingin dan tak ramah itu justru berbeda. Aku menemukan kehangatan. Ketika kamu berakhir cerita. Mengungkapkan kecemasan. Menakdirkan pada percakapan panjang. 

Jalan panjang menuju menemukanmu begitu unik. 

Sudah 5 tahun lalu berlalu. Kejadian yang seharusnya tak begitu membekas. Ketika tiba-tiba, wajah yang cukup familiar aku temukan di peron stasiun lain di kota lain. 

*

I found her - Faime
7 Mei 2021
Ku katakan bahwa harusnya memang kita tak perlu bertemu jika berakhir merindu 💔

You Might Also Like

0 Comments