Maaf Lama Tak Kusapa

10:31 PM


Hei Bil, 
selamat malam? Selamat pagi? atau siang?
tergantung kamu membacanya kapan, hehe.


Lama sekali, aku tidak menyapamu. Surat terakhirku pasti lebih dari satu bulan yang lalu. Baikkah? Kau tidak mendapati suatu masalah yang berarti kan? Atau kau sedang memikirkan sesuatu sekarang?

Bagaimana dengan prinsip hidupmu setahun ini? Akankah masih berjibaku dalam dunia kerja yang melelahkan? Ataukah sudah memutuskan untuk menimba ilmu lagi? Sudahkah kamu dapat kabar dari Imaf, temanmu. Katanya dia ada exchange di bulan Agustus di Amerika. Dia sudah pernah ke Jepang dan akan ke Amerika, sedangkan kamu masih mengakar di Solo aja.

Suatu ketika, saat kamu menyapa teman lamamu yang ternyata sekarang bekerja di Bappenas dia menjabarkan indahnya Indonesia lewat kacamatanya. Membuatmu terlalu kerdil menjalani hidup? Dia sudah paham tentang daerah lain, sedangkan kamu masih mengakar saja Bil di Solo, entah sampai kapan. Kapan kamu keliling Indonesia? Atau setidaknya menginjakkan kaki ke luar negeri selain ibadah di Arab nanti. Melihat dunia tidak melulu untuk menghambur uang, tetapi menambah nilai edukasi tentang nilai dan prinsip yang lagi-lagi harus kamu bangun. Di dalamnya akan terkandung muatan kerja keras. Melihat orang-orang yang berbeda kebudayaan akan menumbuhkan nilai toleransi. Nilai kehidupan akan terbentuk ketika melihat realita hidup orang lain, agar kita pandai bersyukur.

Tapi aku juga tahu. Ketergantunganmu dengan Solo memang susah tidak dipisahkan. Di tempat akarmu ini kamu bisa hidup. Luasnya dunia hanya terbentang di Solo saja. Di tempat ini pula kamu juga masih harus menjangkau hal-hal yang belum kamu jangkau sebelumnya. Menonton Festival SIPA, misalnya. Haha, kamu pasti belom pernah kan? Cobalah sekali-kali. 

Bil, jangan berkecil hati. Meskipun itu bukan bagian dari rejeki yang kamu terima hari ini. Siapa tahu kamu mendapatkan hal besar lainnya. Di waktu nanti. Ketika waktu datang tepat waktu. Membawakanmu kejutan yang tidak pernah kamu sangka-sangka. Ukir mimpimu lagi, barangkali di setiap doa yang kamu panjatkan dan ikhtiar usaha yang tanpa putus kamu lakukan, membawamu ke tempat indah lainnya. Percayalah. Bersama orang yang tepat. Tapi jika Allah tahu, kamu senang akan kesendirianmu, maka doa orang terbaiklah yang akan menuntunmu. 

Sebaik-baik tempat, sebaik-baik usaha dan sebaik-baik mimpi. Mari kita rangkai lagi. Kamu tidak perlu risau jika harus menjalaninya sendiri. Mungkin aku jiwa semumu yang akan menyemangatimu ketika kamu lelah. Akulah guru bisu bagimu.

Jangan melelah, tetap berusaha tanpa lelah. Kuasai batas dirimu dan taklukkan. Yakini saja~


Dariku,
yang tak pernah lelah menyemangatimu.
Bahagialah ketika terik matahari membuat legam wajahmu.
4 Mei 2019
22.03 pm

...







You Might Also Like

0 Comments