Berkeliling Dunia? Ah, Doakan saja!

5:06 PM

Ah rasanya kangen ingin memandang langit biru.

Akhir-akhir ini hujan selalu turun, apalagi kemarin hujan abu dari gunung berapi. Tapi alhamdulillah langsung diguyur hujan, sebagai pengganti. Yang bikin susah, langit biru jarang buat dipandang. 

Dari kecil, aku suka sekali lagu Sherina yang judulnya aku lupa tapi tentang langit. 

... Awan putih, 
Langit biru, 
Terbentang indah, 
Lukisan Yang Kuasa... 

Dari kecil emang suka nge-halu keliling dunia. Puncaknya yang masih aku ingat pas SMP. Di depan masjid perempatan smp di nirbitan, aku jajan siomey bareng Qonita. Dan dari sana kita berdua ng-halu kalau besok gede kuliah di Oxford atau Cambridge. 

Apalagi, jaman SMP pula aku cinta, secinta-cintanya sama Kpop dan Taiwan. Waktu itu, seneng banget sama boy group Super Junior. Penyelenggaraan Mama di Singapura aja aku sempat nonton di MTV Indonesia (sekarang global tv). Hal itu kayak ngedorong aku buat suka sama apapun yang berbau impor. 

Serial yang lagi boom waktu itu, Boys Before Flower. Ala ala Meteor Garden versi lokalitasnya Korea. Sebenarnya dramanya biasa aja sih, gak tau apa yang bikin drama ini hype banget. Mungkin kuat di main lead-nya kali ya. 

Kembali ke topik tentang going abroad. Topik ini mulai sangat disentil oleh Maflahah alias Mbokde Imaf. Dia baru saja mengeluarkan buku bersama beberapa penulis mengenai pergi ke luar negeri, judulnya Reminder. Dan dia kirimkan salah satu bukunya ke aku, gratis. Asyik! 


Dia bilang aku gini. 

Bil, Someday aku yakin banget, kamu bisa menjelajah tempat lain selain Solo, meski pada akhirnya tetap balik ke Solo. Semoga bisa keliling dunia sama suamimu kelak! 

Iya aku aminkan. Meski hal itu sama sekali gak terlintas di benakku. Aku bukan orang yang ramah dalam bepergian. Aku seorang sagitarius namun aku bukan penjelajah. Mungkin banyak orang terheran. 

The real Sagitarius adalah orang yang suka menjelajah. Traveller. Tidak suka dikekang dengan rutinitas hal yang sama. Namun aku beda. Aku sedikit berbeda dari orang-orang sagitarius kebanyakan. Hanya yang bagian suka menjelajah, sisanya kami satu DNA. 

Apalagi lingkungan pertemananku yang hampir rata-rata mewujudkan mimpinya ke luar. Minimal Singapura dan Malaysia-lah. Itu negeri tetangga terdekat yang seperti kalau main dari Solo ke Jogja, gtu. Sedekat itu. 

Apa terlintas buat ke luar? Lulus SMA, bapak malah menawariku buat kuliah ke Malaysia sebenarnya tapi aku tolak. Jauh ntar, ya kalau cocok. Kalau gak cocok kan yaa rugi ya. Hahaha. Dulu itu ada pameran pendidikan yang nawari buat kuliah di salah satu universitas swasta terbaik di Malaysia. Kalau dihitung-hitung jauh lebih murah, tapi kayak sama aja juga kalau kuliahku di Solo. 

Malah lebih hemat gak ada cost buat tempat tinggal kan, dekat sama keluarga, kalau butuh apa-apa bisa dibantu. 

Setelah beranjak ke kuliah pun, aku gak ada kepikiran buat menyentil lagi, untuk pergi ke luar. Momentum kuliah adalah momentum kesadaranku bahwa aku dan Kota Solo seperti punya ikatan kayak tali. Kita terikat erat. 

Antara sadar dan tidak sadar. Sebagai anak perempuan, apalagi anak pertama ini adalah sesuatu hal yang sulit. Gak mau kepisah sama adek-adek sama orang tua juga. Kadang ngebosenin sebenarnya buat stay tiap hari dan kurang pengalaman bertemu orang lain, tapi hanya saja aku ngebentuk sebuah area teritori dimana keluarga adalah kebutuhan primerku. 

Sesingkat-singkatnya hidup, aku mau sebenarnya buat ngehabiskan waktu membosankanku bersama keluarga saja. Aku tak perlu kenal banyak orang. Tahu kan? Banyak orang yang tidak benar berkeliaran di luar sana, yang kadang kita takut buat berjumpa. Itu yang kadang membuatku sadar, aku terlalu eksklusif dan harus keluar dari keeksklusifan ini. 

Apa masa depanmu? 

Terdengar klise dan aneh. Pada pertemuan yang pernah terjadi di awal bulan Februari dulu. Perjumpaan antara aku, egy, imaf, dan yayak. Aku pernah membuat pernyataan. 

"aku gak peduli kalian pergi jauh kemana, keliling Eropa, Asia, Indonesia sekalipun. Silahkan. Tapi apa yang aku inginkan? Aku cuma pingin ngehabisin sisa waktuku buat hidup cuma di Solo aja. Its me." 

Imaf yang sudah menjelajah Jepang dan Amerika, Yayak yang setaun penempatan di Natuna dan Egy yang sedang kuliah S2 di Taiwan, orang-orang ini punya ambisi yang besar buat menaklukkan dunia. Apa daya saya. 

Istirahatku hanya nonton drama dan rebahan aja. Sesederhana itu. 

Bahkan percakapan sama mas yusuf pun pernah menyinggung soal impianku yang ingin mengakar di Solo aja. 

"nyari orang Solo dong, Bil." 

Semoga yaa mas~

Pinginku dapat jodohnya juga orang Solo. Dunia sudah terlalu keras, setidaknya Solo tidak menawarkan hal itu. Hahah! 

Sedikit harapanku

Membalas surat cintanya Imaf yang mengajakku buat keliling dunia. Bahkan anak Srimulat udah janjian buat ketemuan di Amsterdam. Amin! 

Dan ku dengar, yayak sedang belajar ielts untuk menyempurnakan mimpinya. Mungkin agar tergapai lagi mimpi-mimpi lainnya. 

Oke, aku akan sedikit ng-halu. Akan aku buat daftar bepergianku suatu saat. Ntah akan terkabul dalam waktu berapa tahun, aku gak tau. 

Aku berharap, aku mendapatkan nikmatnya buat keliling dunia. Satu negara yang mencuri perhatian sejak dulu. 

1. Kuba

Amerika Selatan selalu eksotis untuk dijelajah. Dan kenapa enggak. Bahkan sebelum drama encounter, aku udah dibuat jatuh hati karena sederhananya negera ini. 

2. Belanda

Ini mungkin kewajiban bagi siapapun yang belajar sejarah. Negara ini menyimpan manuskrip penting yang tidak ada di Indonesia. Udah pertalian erat antara Indo dan Belanda ini. 

3. Vietnam

Sesederhana Nabila, Vietnam menawarkannya. Dia gak butuh semegah dan semewah Singapura. Negara yang ramah investasi ini menarik buat aku karena menawarkan paket mencintai apa adanya. Hahaha! Dia gak menawarkan apapun, aku sudah dibuat suka.

Tiga Negara itu suatu saat yaa, kalau Allah kabulkan. Bersama dengan pasangan yang tepat. Bergandengan dan merasakan langit birunya. 

Esensi terbesar adalah itu. Melihat langit biru dari masing-masing 3 negara dalam 3 benua yang berbeda. 

Yuk lah, gaskeun!


***
Kamis, 5 Maret 2020
08.05
Otw pelatihan hari keempat 
Siap siap ketemu jodoh, 
Siapa tau ya kan, di jalan, di kiri kanan, Who knows?

Hahahaha! 

You Might Also Like

0 Comments